Tipe Knowledge


Ditinjau dari jenisnya beberapa penulis memiliki pendapat yang beragam mengenai jenis knowledge.

  • O’Riordan (2005) mengutarakan terdapat 5 (lima) tipe knowledge yang berbeda, yaitu:
  1. Know-how: dinyatakan dalam prosedur-prosedur organisasi tetapi di dalam kenyataan praktis, jenis knowledge ini sebagian besar berada di dalam benak masing-masing orang.
  2. Know-who: asumsi bahwa know-how hanya ada dalam benak manusia, sehingga untuk mengakses orang yang tepat menjadi sangat penting, dengan kata lain, mengetahui kepada siapa menanyakan mengenai suatu masalah yang spesifik.
  3. Know-why: jenis knowledge yang berhubungan dengan pemahaman alasan mengapa seseorang melakukan sesuatu. Dalam konteks organisasi, jenis knowledge ini memungkinkan individu-individu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang sangat tepat.
  4. Know-when: jenis knowledge ini berhubungan dengan waktu, mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan  sesuatu dan kapan tidak melakukannya.
  5. Know-where: jenis knowledge berhubungan dengan seberapa mengenalnya seseorang di dalam mengetahui dimana menemukan dan mengakses informasi.

 

  • Nonaka dan Takeuchi (1995) mengklasifikasi knowledge ke dalam dua kategori umum, yaitu explicit knowledge dan tacit knowledge.

Kategori knowledge yang diklasifikasikan oleh Nonaka dan Takeuchi  (1995) adalah sebagai berikut:

  • Pengetahuan eksplisit (explicit knowledge)

Pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang dapat dikodifikasi dan ditransmisikan dalam sebuah bahasa yang sistematis dan formal; dokumen, database, web, e-mail, grafik, dan lain-lain. Jenis pengetahuan ini mudah untuk dikomunikasikan dan dibagi

Contoh: Trade skills, policies, procedures, patents, trademarks, dan research (Cook dan Cook, 2004)

 

  • Pengetahuan implisit atau tasit (tacit knowledge).

Pengetahuan implisit/tacit terdiri atas model-model mental, kepercayaan dan merupakan personal, konteks spesifik yang sulit untuk diformulasikan, dicatat, atau diartikulasikan; pengetahuan ini sebagian besar dikembangkan melalui sebuah proses mencoba-coba yang ditemui dalam pelaksanaan. Setiap karyawan memiliki banyak pengetahuan implicit/tacit yang berakar kuat dalam tindakan-tindakannya, pengetahuan keahlian tertentu atau pasar produk. Meskipun bersifat personal, pengetahuan tacit merupakan sumber potensial bagi suatu perusahaan.

Contoh: Personal skill, beliefs, values, ideals, creativity, dan insight (Cook dan Cook, 2004)


Leave a Reply